Selasa, 30 Maret 2010

Tai-Chi Dan Gerakan Dalam Sholat

Tai-Chi Dan Gerakan Dalam Sholat
Filosofi Tai-Chi
Keberuntungan dan malapetaka tidak akan datang dengan sendirinya, tetapi
datang karena diundang oleh manusia. Pernyataan tersebut mengekspresikan hukum
respons terhadap energi universal (alam semesta) sebagaimana dialami oleh nenek
moyang kita yang berkembang batinnya. Para guru di masa silam mengajarkan
kepada muridnya hukum respons atas energi universal sebagai dasar semua praktik
spiritual. Hukum ini mengungkapkan bahwa kalau seseorang harmonis dengan hukum
universal manifestasi dari energi fisik, emosi dan mentalnya juga akan
harmonis. Jika seseorang melanggar hukum alam, hidupnya akan kacau dan tidak
harmonis. Hal ini sesuai dengan firman Allah surat al-Furqan ayat 2, yang
artinya: "Allah menciptakan tiap-tiap sesuatu lalu ditetapkan padanya
hukum-hukumnya." Filosofi inilah yang mengilhami terciptanya Tai-Chi, yaitu
gerakan yang diprinsipkan pada pola hukum alam.

Dalam prinsipnya Tai-Chi mengungkapkan bahwa tubuh manusia adalah
miniatur dari alam semesta, sistem gerakan yang lembut dalam Tai-Chi bertujuan
mengarahkan energi individual ke dalam jaringan energi sesuai dengan hukum
alam. Ungkapan selanjutnya, kalau tubuh harmonis dengan alam, maka kesehatan
fisik akan terjaga pikiran jernih sehingga menjadi tenang dan kuat. Prinsip
pertama Tai-Chi menyebutkan bahwa ke-Esa-an adalah akar dari segala gerakan.
Dari perspektif kosmologis, ke-Esa-an adalah manifestasi di alam semesta. Dari
ke-Esa-an inilah tercipta satu yang bisa dibagi "Yin" dan "Yang"
(keseimbangan). Yin dan Yang ini menghasilkan berbagai manifestasi pula. Hal
ini dapat diilustrasikan dengan kerjasama dua kaki ketika berjalan. Kedua kaki
dapat bergerak dengan harmonis, berselang-seling yang keduanya diatur oleh otak
manusia berjalan satu atau esa. Prinsip ini kemudian diterapkan di Tai-Chi yang
mengutamakan gerakan lembut dan tenang.

Dalam alam semesta semua gerakan berpola memutar. Bumi berputar pada
porosnya ketika mengorbit matahari, matahari pun berputar mengorbit pusat
galaksi Milky Way. Dan Milky Way berputar pula mengelilingi alam semesta. Hidup
ini pun bersiklus. Tai-Chi merupakan rangkaian gerakan yang memutar dan
merefleksikan hukum mikrokosmis. Tai-Chi mengungkap prinsip-prinsip kosmis
(hukum alam) yaitu gerakan melingkar yang kemudian menjadi simbol dari Tai-Chi,
karena gerakan melingkar atau berputar adalah gerakan yang dinamis dan
menghindari titik akhir (puncak), karena puncak itu adalah titik akhir dari
pertumbuhan sekaligus awal dari kemerosotan. Tai-Chi yang dilakukan tiap hari
akan membangkitkan naluri kemanusiaan kita untuk menemukan rumus alam semesta
yang pada akhirnya akan membantu kita dalam mencapai keutuhan, kedamaian,
ketenangan jiwa dan kejernihan pikiran, sehingga dengan ini kita dapat
menyadari keterbatasn kita sebagai hamba Tuhan yang tidak kekal di dunia ini
(apabila mengenal diri maka akan mengenal Tuhannya).

Pengertian Tai-Chi
Tai-Chi terbentuk dalam dua suku kata yaitu Tai dan Chi. Tai mempunyai
makna agung, dahsyat (luar biasa) dan Chi mempunyai air hawa murni atau tenaga
yang sangat halus yang ada di dalam diri manusia dan dapat dihasilkan melalui
latihan Qi Gong (olah nafas), Jadi Tai-Chi adalah kekuatan jiwa yang muncul
dari hasil olah nafas dalam diri manusia sehingga keluar dalam bentuk tenaga
yang sangat dahsyat secara fisik.
Tai-Chi merupakan meditasi gerak yang menjadi penyeimbang atas meditasi
duduk. Untuk mengetahui Tai-Chi lebih dalam, terlebih dahulu kita bahas
pengertian meditasi itu sendiri. Meditasi yang sering kita dengar mempunyai
pengertian yaitu: sikap menenangkan pikiran dengan cara-cara tertentu di mana
pikiran kita sampai menemukan sensasi-sensasi sehingga menimbulkan rasa damai
dalam hati untuk mencapai ketenangan jiwa (ruhani).

Meditasi ada dua macam, yaitu meditasi duduk dan meditasi gerak
(Tai-Chi). Meditasi duduk ini sebenarnya sudah diperkenalkan oleh Islam jauh
sebelum Sidharta Gauthama lahir melalui ajaran Budhi Dharma. Meditasi ini juga
sering dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika sebelum dan sesudah diangkat
menjadi Nabi dan Rasul, yang pada saat itu disebut dengan berkhalwat dan
tahannuts. Beliau melakukan meditasi di Gua Hira, ketika menghadapi masalah
yang menimpa diri dan umatnya. Seperti halnya meditasi duduk, meditasi gerak
juga sudah ada dalam ajaran Islam yaitu dalam bentuk gerakan shalat. Jadi
sebenarnya Tai-Chi yang kita kenal sebagai suatu ilmu bela diri yang datang
dari daratan Cina dengan gerakan-gerakannya yang khas dengan ritme pelan,
lembut dan lemah gemulai, ini juga secara tidak disadari oleh umat Islam dalam
gerakan shalat lima waktu. Oleh sebab itu secara tersurat Allah mewajibkan
shalat kepada hambanya selain untuk menyembahnya juga mengandung nilai-nilai
kesehatan bagi orang yang melaksanakannya. Sesuai dengan firman Allah tentang
perintah shalat pada surat an-Nisa ayat 103, yang artinya: "Shalat itu adalah
fardlu yang telah ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman."

Filosofi Air
Air adalah simbol dari para praktisi Tai-Chi yang sempurna, dalam arti
yang telah sungguh-sungguh mendalami, menghayati dan mengamalkan ilmunya itu.
Hidupnya akan penuh dengan keseimbangan, keselarasan, keharmonisan. Tapi bukan
berarti sempurna dengan mutlak. Dalam air terkandung sifat-sifat kebebasan,
spontan, kerendahan hati, dan kekuatan dalam daya lenting untuk menerima
perubahan tanpa kecemasan dan ketegangan.

Air bersifat mengalah, namun selalu tidak pernah kalah
Air mematikan api dan membersihkan kotoran.
Kalau merasa sekiranya akan dikalahkan, air meloloskan diri
Dalam bentuk uap dan kembali mengembun.
Air merapuhkan besi sehingga hancur menjadi abu
Bilamana bertemu batu arang, dia akan berbelok
untuk kemudian meneruskan perjalanannya kembali.
Air membuat jernih udara sehingga angin menjadi mati
Air memberikan jalan pada hambatan dengan segala kerendahan hati.
Karena dia sadar bahwa tak ada suatu kekuatan apapun
Yang dapat mencegah perjalanannya menuju lautan.
Air menang dengan mengalah, dia tak pernah menyerang
Namun selalu menang pada akhir perjuangannya.